Thank you for visiting sampah-sampah otak gw......

Please leave your blog link as I love reading people's mind and opinion and don't forget to feed the fish by simply clicking 'em...........................love you all....



Senin, 10 Januari 2011

kepala + kaki + ekor = kuda??

3 anak yang buta sejak lahir dituntun oleh seorang guru untuk memegang kuda, karena mereka ingin sekali mengetahui bagaimana rupanya seekor kuda.

Karena kandangnya yang sempit, hanya satu orang saja yang bisa masuk ke dalam kandang, maka mereka sepakat untuk masuk secara bergantian seorang demi seorang.

Anak yang pertama masuk, karena buta dia hanya bisa meraba dan tangannya sampai ke kepala sang kuda, dirasakan bentuk kepala sang kuda, bentuk yang besar memanjang dengan hembusan nafas yang menerpa wajah si buta, ketika meraba mulut marahlah sang kuda karena merasa terganggu, digigitnya lah tangan sang anak itu.

Sang guru kemudian menyuruh anak pertama itu keluar dan anak kedua untuk masuk, anak yang kedua ini meraba sang kuda, karena dia yang bertubuh paling kecil, sampailah tangannya hanya pada kaki belakang sang kuda, karena kuda ini merasa terganggu maka disepaklah si anak kedua ini, sambil meringis kesakitan dia berhasil memegangi kedua kaki kuda yang meronta itu supaya tidak menyepak lagi.

Sang guru kemudian menyuruh anak itu keluar dan masuklah anak yang ketiga, anak yang ketiga ini meraba bagian ekor sang kuda, dirasakannya kecil dan memanjang dan penuh dengan bulu yang halus, karena sang kuda juga merasa terganggu dikibaskannyalah ekornya hingga mengenai muka si anak.

Sang guru kemudia menyuruh anak ketiga untuk keluar dan dikumpulkannya mereka di lapangan rumput yang luas di luar kandang.

Sang gurupun bertanya. “Apakah kalian bisa menceritakan kepadaku, bagaimana bentuk sang kuda?”

Anak pertama menjawab “kuda adalah hewan yang jahat dan suka menyakiti, dia menggigit tanganku”  kedua anak yang lain juga menimpali dengan persetujuan bahwa kuda adalah hewan yang tidak ramah karena berusaha melukai mereka.

Kemudian anak pertama melanjutkan lagi deskripsinya tentang sang kuda,
“Ia berbentuk besar dan memanjang, jumlahnya satu dan basah serta berangin”

“Ah tidak!”, anak kedua menyahut, “ kuda itu kering, jumlahnya dua, panjang tetapi tidak bulat melainkan kokoh”

“Yang benar saja!!” sela anak ketiga, “kuda itu berbulu, jumlahnya benar satu tetapi tidak besar, tetapi benar dia berangin, aku bisa merasakannya di wajahku”

Dan bertengkarlah mereka karena masing bersikeras bahwa merekalah yang paling benar dari antara semuanya.

Sang guru hanya tersenyum, dia lalu masuk kedalam kandang dan dituntunya sang kuda keluar dari kandang sempitnya menuju padang rumput yang luas diluar kandang.

Dia lalu mengambil anak pertama dan disuruhnya ia untuk memegang bagian kuda yang dirasakan anak kedua dan ketiga. Demikian seterusnya ke anak berikutnya sehingga mereka semua bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anak lainnya.

Maka terdiamlah semua anak itu dan mereka berpikir.

“Lalu apa yang bisa kalian pelajari dari bentuk sang kuda?” suara sang guru memecah kesunyian.
Ketiga anak itu masih terdiam dan otaknya mulai berpikir.

“Well, kalian semua benar dan kalian juga semua salah” kata sang guru.
Digendongnyalah semua anak itu ke atas punggung sang kuda dan dituntunnya sang kuda jalan perlahan, mereka terdiam dan merasakan bagaimana sang kuda bergerak dan membawa mereka berjalan tanpa ada niat sedikutpun dari sang kuda untuk melukai mereka.

*the danger of so called themselves religious people is they always think that they are the only absolute truth among others that different, the danger of thinking partially is that you can never grasp the whole concept throughly and misunderstood*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar